##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Hasta Herlan Asymar
Dirgahayu Erri
Agit Muhammad
I Gusti Ayu Agung Dewi Kurnia Uthami

Abstract

The essence of implementing transmigration is to achieve prosperity, equitable development, and to act as a glue for national unity. In this identification study, 4 (four) criteria were selected to assess regional spatial potential for the development of Transmigration Areas, namely (1) Criteria for land availability and carrying capacity, (2) Criteria for local economic development, (3) Criteria for population development, and (4) Criteria for local economic development. ) Criteria for supporting transmigration policies and programs. The results of the identification of potential Transmigration areas in Bombana Regency, which culminated in the delineation of regional spaces which are expected to be developed into future Transmigration Areas, are input for the Regional Government (Regency and/or Province) regarding their regional development and development efforts. Development of Transmigration Areas can be one of the development program options to encourage or realize the growth/development of parts of the district that are relatively undeveloped, and lagging behind compared to parts of the district that are already developed and developing. Transmigration development is cross-sectoral so a common understanding is needed between all regional stakeholders so that each party can contribute according to their main tasks and functions

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Asymar, H. H., Erri, D., Muhammad, A., & Uthami, I. G. A. A. D. K. (2023). Identification of Economic Potential and Human Resources in the Transmigration Area of Bombana Regency, Southeast Sulawesi Province. ProBisnis : Jurnal Manajemen, 14(6), 660–670. https://doi.org/10.62398/probis.v14i6.400
References
Abidin, Z. (2018). Identifikasi Komoditas Unggulan Wilayah Dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara. Jurnal Mega Aktiva, 7(2), 39–47. https://doi.org/10.32833/majem.v7i2.71
Adisasmita, R. 2008. Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Amir, A. (2020). Kemajuan Desa dan Produk Unggulan Pertanian di Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian, 5(2), 45 - 51. doi:http://dx.doi.org/10.37149/jimdp.v5i2.10880
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Tinjauan Kritis. P4W Press Bogor.
BPS Kabupaten Bombana. (2019). Statistik Daerah Kabupaten Bombana 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bombana. Bombana.
Direktorat Pengembangan Kawasan Strategis (2002), Ditjen Penataan Ruang, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan wilayah.
Glasson, John. 1977. Pengantar Perencanaan Regional, Publikasi Program Perencanaan Nasional FEUI-Bappenas. Jakarta: LP Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
John Friedmann and John Miller, "The Urban Field," Journal of the American Institute of Planners, Vol. 31, No. 4 (November, 1965), pp. 312-320.
Kementerian Desa PDTT. (2016). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun. Kementerian Desa PDTT.

Lösch, August. The Economics of Location: A Pioneer Book in the Relations Between Economic Goods and Geography. Trans. William H. Woglom. Yale University Press, 1954: New Haven.
Losch, August. 1954. Economic of Location. John Wiley & Sons, Inc. New York
Mercado, R.G. 2008. Regional Development in The Philippine: A Review of Experience, State of The Art and Agenda for Research and Action, Discussion Paper Series. Phillipine Institute for Development Studies
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
Rondinelli, Dennis. A. 1985. Applied Method of Regional Analysis. Colorado: Westview Press.
Rondinelli, Dennis. A. dan Ruddle, K. 1978. Urbanization and Rural Development: A Spatial Policy for Equitable Growth. New York: Praeger Publishers.
Rustiadi, 2011. Pengembangan wilayah maupun pengembangan kawasan Konsep wilayah yang paling klasik menurut Richardson, serta Hagget, Cliff dan Frey (Rustiadi, 2011)
Rustiadi, E dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Rustiadi, E., S. Saefulhakim, and D.R. Panuju (2011) Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Edisi Kedua. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Saragih, Bungaran. 1998. ‘Agribisnis, Pardigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian’. Penerbit Yayasan Mulia Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.
Saefulhakim, dkk. 2002. Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis (Strategic Development Regions). IPB dan Bapenas. Bogor
Setyobakti, M. H. (2017). Identifikasi Masalah Dan Potensi Desa Berbasis Indek Desa Membangun (IDM) Di Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1), 1–14. https://doi.org/10.30741/wiga.v7i1.331
Tarigan, Robinson, 2008. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara, Jakarta
Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 pada 18 Desember 2003, merupakan hasil pemekaran Kabupaten Buton.